TUGAS KELOMPOK
PRRAKTIKUM ZOOLOGY
AVERTEBRATA
FILUM ECHINODERMATA
Sebagai Tugas Mata
Praktikum Zoologi Avertebrata Yang Diampu Oleh Bapak Dr. Anak Agung Oka, M.Pd.
Dan Suharno Zen, M.Sc.
Oleh :
Nama
NPM
Isqal Kurniawan 11320069
Lusi Wahyu Fatma Sari 11320072
Miftahul Janah 11320084
Rias Choirinnisa 11320077
Atika Riyani 11320059
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNUVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah
memberikan hidayah-nya kepada kita semua, sehingga kita masih bias melaksanakan
segala yang diperintahkan-nya dan menjauhi segala larangan-nya. Sholawat serta
salam kita junjungkan kepada nabi besar MUHAMMAD SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih kepada orang tua yang telah memberian kasih sayang,
doa, semagat, dan dukungan yang tak ternilai harganya. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Dr. Anak Agung Oka, M.Pd. dan Suharno Zen,
M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah Zoologi avertebrata, dan semua
teman teman yang telah memberikan motifasi dan dukungannya sehingga dapat
terselesaikannya tugas ini.
Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalampenulisan ini. Sehingga segala kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa universitas
muhammadiyah metro pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Metro, Desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar........................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Ciri-Ciri Umum Echinodermata.......................................................... 2
B. Struktur Tubuh .................................................................................... 2
C. Sistem Gerak dan Reproduksi ............................................................ 3
D. Sistem Pencernaan dan Pernafasan.................................................... 4
E. Klasifikasi Filum Echinodermata........................................................ 4
F. Manfaat dan Kerugian Filum Echinodermata................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Semua anggota Echinodermata hidup
di laut, kebanyakan bersifat simetris radial. Tubuhnya terencanakan dengan lima
buah antimer yang tersusun radial, dengan mulut di tengah-tengahnya. Pada kulit
terdapat papan-papan kapur dan sebagian besar mempunyai duri dermal.
Hewan-hewan ini berselo, system digesti lengkap, walaupun anus mungkin tidak
berfungsi. Bergerak lambat dengan telapak tabung. Gerakannya diatur oleh system
tekanan dorsatis, yang disebut system vascular air. Permukaan
Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang.
Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa. Sistem
saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral berfungsi
untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki
ambulakral atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap. Sistem pencernaan
terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
B. Tujuuan
Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cirri umum dan
bagian tubuh hewan anggota filum Echinodermata.
2. Untuk mengetahui habitat hewan
anggota filum Echinodermata.
3. Untuk mengetahui manfaat dan kerigian
Echinodermata.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ciri-ciri umum Echinodermata
Ciri-ciri umum dari filum
Echinodermata adalah sebagai berikut:
a.
Semua echinodermata hidup di air laut,
b.
Simetri radial atau pentaradial ,
selalu terbagi 5 bagian,
c.
Tidak ada kepala,
d.
Tidak bersegmen,
e.
Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan
menangkap makanan,
f.
Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan
spina,
g.
Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus),
rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan/mengandung sel bebas
(amoebosit),
h.
Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon respirasi,
i.
Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur banyak,
larva mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis.
j.
Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat,
k.
Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat dibawah kulitnya, duri dan lempeng
kapurnya membentuk kerangka,
l.
Tubuhnya berkembang dalam bidang lima antimere yang memancar dari sebuah
cakram pusat dimana mulutnya berada di tengah,
m.
Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung berisi
cairan yang dipakai dalam pergerakan.
B.
Struktur Tubuh
Filum Echinodermata struktur tubuh yang umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing
panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut
testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral
berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu
kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat
isap. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit.
Sistem sirkulasi belum berkembang baik. Echinodermata melakukan respirasi dan
makan pada selom. Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf
dan cabang saraf. Echinodermata tidak memiliki otak. Untuk reproduksi
Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus.
C.
Sitem Gerak dan Reproduksi
Sistem
gerak pada Echinodermata ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka
mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang
berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian
dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau
disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang
terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot
atau disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran
ini berkahir di ampula. Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk
ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila
hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan
memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang
kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah
kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya.
Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam
air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.
Filum
Echinodermata mempunyai jenis kelamin yang terpisah, sehingga ada yang jantan
dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur
yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan
selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva.
Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air
mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami
metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya
berubah menjadi radial simetri.
D.
Sistem Pencernaan dan Pernafasan
Sistem pencernaan
makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang
posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian
diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan
terakhir di anus. Anus ini letaknya
ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi.
Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke
lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya
buntu.
Echinodermata
bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu
penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi
oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan
menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel
tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae
untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh. Sistem peredaran darah Echinodermata
umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh
darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial
ke setiap bagian lengan. Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf
pada bagian lengan-lengannya .
E.
Klasifikasi Filum Echinodermata
Filum
Echinidermata dibagi menjadi lima kelas yaitu Asteroidea, Ophiuroidea,
Echinoidea, Holothuroidea, dan Criniodea.
1.
Kelas Asteroidea
Ciri-ciri umum
kelas ini yaitu sebagai berikut: Bentuk tubuh seperti
bintang dan pentagonal. Bagian tubuh disebut discus sentralis dan 5 radii atau lengan.
Pangkal lengan
membesaryang makin kecil dan ujung meruncing. Setiap lengan terdapat lanjutan coelom
dan alat-alat dalam. Permukaan aboral ada spina (duri tumpul), yang
disekitarnya ada papulae. Rahang dapat membuka dan menutup.
Fungsi rahang
untuk pembersih debris dan perangkap mikroorganisme.
Madreporit dan
anus di aboral. Tentakel peraba pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak
dan berbintik matasensitive cahaya. Sulkus ambulakralis pada datran oral
radii. Discus
madreporidanus pada dataran aboral discus. Saluran pencernaan sempurna dan pendek.
Respirasi dengan
dermal branchia dan kai tabung. Badan tiadmen dekat saluran cincin mulut membentuk sel
amoebasit yangberfungsi membawa sisa metabolisme keluar tubuh.
Sistem saraf
terdiri atas cincin saraf dan tali- tali saraf
Asteroidea
merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar
1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang
laut. Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros
sp. Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang
termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi
pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh
dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan
bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral
selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat
pada suatu dasar. Anggota
Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian
lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat
diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada
setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Sistem ambulakral pada Asteroidea terdiri
dari Madreporit, yaitu lubang tempat masuknya air, saluran batu, saluran cincin
disekitar mulut, saluran
radial ke setiap lengan, dan saluran lateral yang bermuara di kaki
tabung dekat ampula. Fungsi
sistem ambulakral adalah untuk melekatkan diri pada sesuatu, untuk bergerak,
dan untuk menangkap mangsa.
2.
Kelas Ophiuroidea
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu
sebagai berikut Tubuh pipih dengan discus sentralis bersegi lima atau bulat. Lengan biasanya lima,
ramping, halus, sama besar dan fleksibel. Tidak ada lekuk ambulakral. Tidak ada pedicellaria. Larva pluteus yang
berenang bebas. Sistem ambulakral : pedia tanpa ampula
dan batil pengisap, lima pasang podia dekat mulut berguna untuk memasukkan
makanan ke mulut. Gerakan lebih cepat dari kelas lain.
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies,
contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani,
ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan
fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang
halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan
lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
3.
Kelas Echinoidea
Ciri-ciri umum
dari kelas ini yaitu sebagai berikut. Tubuh bulat atau oval
tanpa lengan. Tubuh
ditutupi oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang rapat, tertutup
pula oleh spina (duri) yang dapat digerakkan. Podia (kaki tabung)
keluar dari lubang dari lempeng ambulakral yang berfungsi untuk pergerakan. Mulut
di oral yang dikelilingi peristomium yang bersifat membrane. Anus
aboral dikelilingi periproct bersifat membrane. Lekuk/celah
ambulakral tidak ada. Pedicellaria bertangkai dengan 3 japit. Seks terpisah, kelenjar kelamin
pentamerous.
Echinoidea berbentuk bola atau pipih,
tanpa lengan. Echinoidea yang
berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia
punctulata). Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat
pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera
aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya
yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih
misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih,
sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus
dan rapat. Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan
tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang
berfungsi utuk mengangkut makanan.
4. Kelas Holothuroidea
Ciri-ciri umum dari kelas
ini yaitu sebagai berikut Tubuh simetri bilateral, biasanya memanjang. Mulut
terletak pada satu ujung dan anus pada ujung lain (posterior). Dekat mulut ada
tentakel. Tubuh kesat, tidak ada spina (duri) dan pedicellaria. Ada osikula
yang mikroskopis. Podia (kaki
tabung) ada, untuk pergerakan. Jenis kelamin terpisah. Respirasi dengan pohon respirasi.
Saluran pencernaan
berbentuk panjang dan berliku- liku. Kelenjar gonat berupa berkas tubulus
tunggal atau berpasangan. Bergerak dengan bantuan kaki buluh dan kontraksi otot.
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Contoh hewan
ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia
argus. Hewan ini tidak
berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Daerah
ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang
tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya.
Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem
respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua
saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Keluar dan masuknya air
melalui anus.
5. Kelas Crinoidea
Ciri-ciri umum dari kelas
ini yaitu sebagai berikut. Tubuh bentuk bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkal.
Tubuh terdiri atas
mangkuk, disebut calyx, dan tutup oral atau disebut tegmen dan struktur
bercabang lima atau kelipatannya. Mekat pada substrat dengan cirri/cirrus.
Mulut di sebelah
anus. Lekuk ambulakral
terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellaria. Lengan-lengan dapat digerakkan, umumnya
bercabang-cabang, biasanya berjumlah lima atau sepuluh atau tanpa spina.
Seks terpisah, larva disebut doliolaria.
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang
tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal
sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut
berbulu. Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut
berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis. Lili laut
menetap di kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang berbulu hidup di daerah
pasang surut sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang
menghadap ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks
(dasar tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima
dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak
memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya
zooplankton atau partikel makanan.
Tabel di bawah ini merangkum sifat-sifat penting kelas echinodermata.
Kelas
|
Contoh
|
Ciri-ciri
|
Crinoidea
|
Lilia
laut, bulu laut
|
Sessil, menempel menggunakan batang;
lengan bercabang; kaki tabung bersilia dipakai untuk makan; beberapa spesies
berenang bebas
|
Asteroidea
|
Bintang
laut
|
Bergerak bebas dengan kaki tabung;
tangan bercabang dari cakram pusat
|
Ophiuroidea
|
Bintang ular, bintang rapuh, bintang
keranjang
|
Bergerak bebas; lengan luwes yang
tipis memancar dari cakram; kaki tabung dipakai sebagai indera dan untuk
makan
|
Echinoidea
|
Dollar
pasir; biskuit laut; bulu babi
|
Bergerak bebas; badan menyatu dalam
lempengan atau cakram lempeng, tanpa sinar bebas, tertutup dengan lempeng
kapur; beberapa spesies tertutup dengan duri
|
Holothuroidea
|
Teripang
|
Bergerak
bebas; tubuh luwes & panjang dengan mulut di satu ujungnya; kadang
memiliki tentakel; unsur kerangka kulit sudah mulai lenyap
|
F.
Manfaat dan kerugian filum Echinodemata
Echinodermata
memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan manusia maupun ekosistem di laut. Berikut manfaat hewan ini bagi manusia
dan ekosistem laut yaitu:
1.
Telur landak laut (Arbacia punctulata) yang banyak dikonsumsi di
jepang.
2.
Keripik dari timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa timur.
3.
Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk.
4.
Telur bulu babi dapat dimakan.
5.
Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para ilmuwan
biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut.
6.
Sebagai pembersih pantai.
Adapun kerugian
yang ditimbulkan akibat adanya hewan-hewan Echinodermata yaitu:
1.
Dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena
bintang Echinodermata merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut.
2. Bulu babi dan landak laut bisa sangat
merugikan bagi para turis yang ingin menikmati olahraga air, karena duri bulu
babi dan landak laut yang beracun bisa menyebabkan kematian jika tidak
ditangani secara cepat. Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang
karang sehingga banyak yang mati.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Ciri-ciru umum Echinodermata antara lain
a.
Semua echinodermata hidup di air laut,
b.
Simetri radial atau pentaradial ,
selalu terbagi 5 bagian,
c.
Tidak ada kepala,Tidak bersegmen,
d.
Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan
menangkap makanan,
e.
Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan
spina,
f.
Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus),
rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan/mengandung sel bebas
(amoebosit),
g.
Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon respirasi,
h.
Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur banyak,
larva mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis.
2. Semua anggota filum Echinodermata hidup di
laut. Dan adda yang hidupnya berkoloni serta ada yang sendiri.
3. Manfaat Echinodermata
a. Telur landak laut (Arbacia
punctulata) yang banyak dikonsumsi di jepang.
b. Keripik dari timun laut yang banyak
dijual di Sidoarjo, Jawa timur.
c.
Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk.
d.
Telur bulu babi dapat dimakan.
e.
Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para ilmuwan
biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut.
f.
Sebagai pembersih pantai.
4.
Kerugian Echinodermata
a.
Dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena
bintang Echinodermata merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut.
b. Bulu babi dan landak laut bisa sangat
merugikan bagi para turis yang ingin menikmati olahraga air, karena duri bulu
babi dan landak laut yang beracun bisa menyebabkan kematian jika tidak
ditangani secara cepat. Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan
binatang karang sehingga banyak yang mati.
DAFTAR PUSTAKA
Annonimus. 2011
. Echinodermata (online). http://www.members.
optunesnet. com. Diakses senin 17 Desember 2012. Pukul
09:15 WIB.
Brontowidjoyo,M.
Djarubito. 1989. Zoologi Dasar.
Jakarta : Erlangga.
Kimball, W.
Jhon. 1983. Biologi Edisi Kelima.
Jakarta : Erlangga.
Priyono, Wahid.
2011. Echinodermata (online). http://wahidpriyono.blogspot.com/2011/05/Echinodermata.html.
diakses senin 17 Desember 2012. Pukul 09:25WIB
Surrawira,Unus.
2003. Mikrooorganisme. Bandung :
Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar