Kamis, 18 April 2013

Cruatacea (udang)



TUGAS KELOMPOK
ZOOLOGY AVERTEBRATA

CRUSTACEA

Sebagai Tugas Mata Kuliah Zoologi Avertebrata Yang Diampu Oleh
Dr. Anak Agung Oka, M.Pd. Dan Suharno Zen, M.Sc.




OLEH :

NAMA                                    NPM
Isqal Kurniawan                     11320069
Silvia Marantika                    11320050
Tugar Fitria Ningsih              11320081


FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2012


KATA PENGANTAR
          Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan hidayah-nya kepada kita semua, sehingga kita masih bias melaksanakan segala yang diperintahkan-nya dan menjauhi segala larangan-nya. Sholawat serta salam kita junjungkan kepada nabi besar MUHAMMAD SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
          Dalam kesempatan ini penulis  menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada orang tua yang telah memberian kasih sayang, doa, semagat, dan dukungan yang tak ternilai harganya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Anak Agung Oka, M.Pd. dan Suharno Zen, M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah Zoologi avertebrata, dan semua teman teman yang telah memberikan motifasi dan dukungannya sehingga dapat terselesaikannya tugas ini.
           Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalampenulisan ini. Sehingga segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa universitas muhammadiyah metro pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
                                                                                          Metro,  Desember 2012

                                                                                                          Penyusun


DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Is............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang...................................................................................... 1
B.     Tujuan Penulisan Makalah.................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A.     Konsep Dasar............................................................................... ......... 2    
B.     Struktur Tubuh Crustacea........................................................... ......... 2
C.     Pengelompokan Anggota Crustacea........................................... ......... 3
D.    Cara Hidup Crustacesa................................................................ ......... 7
E.     Peranan Crustace Dalam Kehidupan.......................................... ......... 7

BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan .................................................................................. ......... 9


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar belakang
Dalam bahasa Latin, crusta berarti cangkang. Sehingga Crustacea disebut juga hewan bercangkang. Crustacea telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis. Jenis crustacea yang paling umum adalah udang dan kepiting. Habitatnya sebagian besar di air tawar dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat.
Tubuh crustacea terdiri atas 2 bagian pokok, yaitu: sefalothoraks (kepala dan dada yang menyatu) dan badan bagian belakang (abdomen atau perut). Setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki. Pada bagian perut, terdapat 5 kaki renang. Pada bagian sefalothoraks terdapat sepasang antena, sepasang rahang atas (maksila), dan sepasang rahang bawah (mandibula). Di bagian kepala - dada terdapat 5 pasang kaki (1 pasang capit dan 4 pasang kaki jalan). Memiliki kulit keras (karapaks) di daerah kepala. Di bagian anterior terdapat sepasang mata majemuk yang bertangkai. Badan belakang pada udang melengkung diakhiri dengan ekor. Sistem pencernaannya dimulai dari mulut ke kerongkongan ke lambung lalu usus dan yang terakhir ke anus. Crustacea bernapas dengan insang. Sistem sarafnya merupakan susunan saraf tangga tali. Sistem peredaran darah terbuka. Mengalami fertilisasi internal. Pada umumnya perkembangan melalui fase larva. Crustacea mempunyai 2 lubang kelamin dibelakang dada. Habitat terutama di air tawar maupun air laut dan sedikit di darat


B.     Tujuan penulisan makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adlah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahuai konsep dasar mengenai crustacea.
2.      Untuk mengetahuai struktur tubuh crustacea.
3.      Untuk mengetahuai pengegelompokan anggata crustacea.
4.      Untuk mengetahuai cara hidup crustacea.
5.      Untuk mengetahuai peranan crustacea dalam kehidupan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Konsep dasar
Crustacea disebut juga kelompok udang-udangan. Hewan ini pada umumnya hidup di perairan baik di air danau, laut, maupun sungai. Crustacea mempunyai rangka luar dari kitin yang mungkin menjadi keras karena mengandung kapur. Crustacea sering juga disebut hewan bercangkang


B.     Struktur Tubuh Crustacea
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian pokok, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan badan belakang atau perut (abdomen). Setiap ruas tubuhnya terdiri atas sepasang kaki. Pada bagian perut (abdomen) terdapat 5 pasang kaki renang. Pada kepala-dada bagian depan terdapat sepasang antenna (sungut), sepasang rahang atas (maksila). Di bagian kepala dada juga ada 5 pasang kaki yang terdiri atas 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan.
Bagian kepala-dada dilindungi oleh kulit keras seperti tameng yang disebut karapas. Pada udang, ujung kerapas memiliki tonjolan runcing bergerigi. Sedangkan pada kepiting, karapas tidak memiliki tonjolan seperti itu. Di bagian anterior terdapat sepasang mata majemuk yang bertangkai. Mata majemuk ini dapat digerak-gerakkan.
Badan belakang (abdomen) pada udnag melengkung diakhiri dengan ekor. Di setiap ruas badan belakang terdapat sepasang kaki renang. Pada kepiting, badan belakang terlipat di bawah kepala-dada. Selain untuk berenang, pada udang betina kaki-kaki ini juga digunakan untuk menyimpan telur-telurnya.
System pencernaan makanan Crustacea berupa saluran yang dimulai dari mulut di bagian depan (anterior) sampai anus di bagian belakang (posterior). Urutannya adalah mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus, dan anus. Hati (hepar) terletak di dekat lambung. Sisa-sisa metabolism tubuh diekskresikan lewat kelenjar hijau.
Ganglion kepala yaitu otak, berhubungan dengan mata (indra penglihat), antena (indra peraba), dan indra keseimbangan (statosista). Di dalam statosista terdapat batu  keseimbangan (statolit). Indra keseimbangan terdapat di dekat pangkal antena, digunakan untuk menjaga keseimbangan ketika berenang di dalam air.
Crustacean bernafas dengan yang umumnya melekat pada anggota tubuh. Oksigen berdifusi dari air masuk ke pembuluh darah insang. Sebaliknya, CO berdifusi dari dari pembuluh darah di insang menuju ke air. Oksigen diangkut oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Oleh karena itu, system peredarannya disebut predaran darah terbuka. Crustacean memiliki sebuah jantung untuk memompa darah. Darah mengandung pigmen respirasi berupa hemosianin atau hemoglobin.
Crustacea bersifat diesis (ada jantan dan ada betina), tidak ada yang hermafrodit. Pembuahan (fertilisasi internal) berlangsung di dalam tubuh hewan betina. Telur yang berisi zigot menetas menjadi larva. Larva tumbuh menjadi dewasa melalui pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.


C.     Pengelompokan Anggota Crustacea
Crustacea yang tubuhnya berukuran besar dikelompokkkan dalam Malacostraca, sedangkan yang tubuhnya berukuran kecil dikelompokkan dalam Entomostraca. Crustacea atau kelompok udang mempunyai anggota yang sebagian hidup di air hanya sedikit yang hidup di darat. Contoh Crustacea adalah udang, kepiting, dan yuyu.

1.      Sub kelas Entomostraca
Pada umumnya Entomostraca adalah penyusun zooplankton di perairan. Zooplankton adalah hewan-hewan kecil yang melayang-layang di dalam air dan merupakan bahan makanan bagi ikan atau organisme air yang lebih besar. Ada beberapa ordo yang terdapat pada subkelas ini, diantaranya :

1)      Ordo Branchiopoda
Branchiopoda bertubuh pucat dan transparan (tembus cahaya). Ukuran tubuhnya 0,25 mm hingga 10 cm. Hewan ini bergerak dengan antenanya. Branchiopoda hidup sebagai zooplankton di laut dan di air tawar. Contohnya, Daphnia sp. Dan Assellus aquaticus.

2)      Ordo Ostracoda
Hewan ini berukuran satu sampai beberapa millimeter dan hidup di laut sebagai zooplankton. Alat geraknya berupa antenna. Anggota Ostracoda yang sudah dikenal ± 200 jenis, misalnya Gammarus sp.

3)      Ordo Copepoda
Segmentasi Copepoda jelas terlihat dan mudah dibedakan antara sefalotoraks dengan abdomennya. Bagian anterior lebih lebar dan lebih besar, sedangkan bagian posteriornya agak sempit. Hewan ini berjenis kalamin satu (diesis), yang jantan lebih kecil daripada betinanya. Individu betina memiliki sepasang kantong telur. Lrava Copepoda, yang disebut nauplius, mengalami ekdisis (pergantian kulit) menjadi metanauplius yang ditandai dengan tumbuhnya duri-duri dan segmentasi. Copepoda merupakan ordo terbesar di antara Entomostraca, ±4.500 jenis. Hewan ini hidup sebagai parasit pada insang dan sirip ikan laut maupun ikan air tawar. Pada umumnya, Copepoda tidak mempunyai mulut dan menyerap makanan langsung dari inangnya. Copepoda yang hidup bebas di tanah menempati tempat-tempat yang lembap. Jenis-jenis Copepoda tanah memiliki antenna (sungut) yang lebih pendek  daripada Copepoda yang hidup di air. Salah satu contoh Copepoda adalah Lernaea cyprinaceae. Tubuhnya terdiri dari kepala dada (sefalotoraks) dan abdomen. Cara hidup hewan ini, biasanya individu betina dewasa, melekatkan diri pada kulit inang dengan “tanduk kepala” dan bagian posterior tubuh dewasa tergantung. Oleh karena bentuk kepalanya memanjang dan menonjol maka spesies dari genus Lernaea umumnya dikenal sebagai “ cacing jangkar “ (anchor worms). Contoh :  Copepoda

4)      Ordo Cirripedia
Hewan ini hidup di laut dengan berbagai cara, seperti menempel pada batu-batuan, melekat di dasar kapal atau perahu, atau mengapung di permukaan laut. Ada pula yang hidup sebagai parasit pada ikan paus, kura-kura, dan hewan-hewan lainnya. Pada tahun 1830, setelah tingkat larvanya dikenal orang, Cirripedia    dimasukkan ke dalam golongan Crustacea. Sebelumnya Cirripedia diduga termasuk Moluska, karena bentuk tubuhnya seperti kerang. Kini telah dikenal ±800 jenis Cirripedia, misalnya Lepas.

2.      Subkelas Malacostraca
Tubuh Malacostraca pada umumnya terdiri atas 14 segmen. Delapan segmen depan merupakan sefalotoraks, sedangkan enam segmen belakang membentuk abdomen. Subkelas Malacostraca terdiri atas tiga ordo, yaitu Decapoda, Stomatopoda, dan Isopoda.

1)        Ordo Decapoda
Disebut Decapoda karena berkaki sepuluh. Hewan-hewan golongan ini mempunyai 5 pasang anggota gerak pada segmen dada sebagai kaki. Tiga pasang anggota gerak paling depan mengalami perubahan fingsi sebagai rahang. Decapoda yang telah dikenal ± 8.500 jenis,  contohnya udang, ketam, dan kepiting atau rajungan. Segmentasi tubuh berupa sefalotoraks ( segmen kepala dan dada yang menyatu ) dan abdomen. Jumlah segmen perut 6 buah dan berakhir dengan ekor. Hewan ini mempunyai karapaks yang melindungi sefalotoraks, di sebelah muka tengah sefalotoraks terdapat bagian yang runcing disebut rostum. Ruangan yang terletak di antara abdomen dan sefalotoraks merupakan tempatpenyimpanan telur. Bagian luar tubuh udang tertutup oleh rangka keras yang mengandung kitin. Beberapa contoh Decapoda :
·        Udang
·        Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
·        Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan payau.
·        Cambarus virilis (udang air tawar)
·        Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
·        Palaemon carcinus (udang sotong)

·        Ketam
·        Portunus sexdentatus (kepiting)
·        Neptunus peligicus (rajungan)/Pagurus sp.
·        Parathelpusa maculata (yuyu)
·        Scylla serrata (kepiting)
·        Birgus latro (ketam kenari)

2)      Ordo Stomatopa
Stomatopoda pada umumnya berwarna menyolok dan bentuk tubuhnya mirip dengan belalang sembah. Hewan ini mempunyai cangkang luar berupa karapaks yang menyatu dengan dua segmen dada yang paling depan. Ordo Stomatosopoda menyerupai balalang sehingga sering disebut udang belalang. Dua kaki rahangnya panjang dan besar yang berguna untuk menerkam mangsa. Habitat hewan ini di laut.


3)      Ordo Isopoda
Para pakar biologi telah mengenal ± 4.000 jenis Isopoda yang hidup di berbagai tempat, seperti di laut, di air tawar, maupun di darat. Pada umumnya Isopoda tanah dapat menggulung seperti tringgiling. Kutu kayu yang merupakan Isopoda air laut amat merugikan manusia karena membuat lubag-lubang pada galangan kapal atau perahu. Isopoda air tawar biasanya hidup sebagai parasit ikan.


D.    Cara hidup crustacea (udang)
Udang menjadi dewasa dan bertelur hanya di habitat air laut. Betina mampu menelurkan 50.000 hingga 1 juta telur, yang akan menetas setelah 24 jam menjadi larva (nauplius). Nauplius kemudian bermetamorfosis memasuki fase ke dua yaitu zoea (jamak zoeae). Zoea memakan ganggang liar. Setelah beberapa hari bermetamorfosis lagi menjadi mysis (jamak myses). Mysis memakan ganggang danzooplankton. Setelah tiga sampai empat hari kemudian mereka bermetamorfosis terakhir kali memasuki tahap pascalarva: udang muda yang sudah memiliki ciri-ciri hewan dewasa. Seluruh proses memakan waktu sekitar 12 hari dari pertama kali menetas. Pada tahap ini, udang budidaya siap untuk diperdagangkan, dan disebut sebagai benur. Di alam liar, postlarvae kemudian bermigrasi ke estuari, yang sangat kaya akan nutrisi dan bersalinitas rendah. Di sana mereka tumbuh dan kadang-kadang bermigrasi lagi ke perairan terbuka di mana mereka menjadi dewasa. Udang dewasa merupakan hewan bentik yang utamanya tinggal di dasar laut.


E.     Peranan Crustacea dalam kehidupan
Berbagai Crustacea menguntungkan manusia dalam beberapa bidang seperti berikut ini.
ü  Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misalnya udang, lobster, dan kepiting
ü  Bidang ekologi : Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda.
Selain menguntungkan, ada beberapa Crustucea yang merugikan, antara lain :
ü  Merusak galangan kapal (perahu), misalnya anggota Isopoda
ü  Parasit pada ikan, kura-kura, dan sebagainya, misalnya anggota Cirripedia dan Copepoda.
ü  Merusak pematang sawah atau saluran irigasi, misalnya ketam.


BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
1.      Crustacea mertupakan kelompok udang-udangan. Hidup diperairan baik laut, danau maupun sungai.
2.      Tubuh crustacean terdiri dari dua bagian pokok, yaitu kepala dan dada yang menyatu (sefalotoraks), dan badan belakang atau perut (abdomen).
3.      Crustacean dikelompokkan menjadi dua kelompok, yang berukuaran besar dikelompokka dalam Malacostraca, sedangkan yang berukuran kecil dikelompokkan dalam Entomostraca.
4.      Peranan Crustacean dalam kehidupan antara lain:
a.       Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misalnya udang, lobster, dan kepiting.
b.      Bidang ekologi : Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda.
Selain menguntungkan, ada beberapa Crustucea yang merugikan, antara lain :
a.       Merusak galangan kapal (perahu), misalnya anggota Isopoda.
b.      Parasit pada ikan, kura-kura, dan sebagainya, misalnya anggota Cirripedia dan Copepoda.
c.       Merusak pematang sawah atau saluran irigasi, misalnya ketam.


DAFTAR PUSTAKA


Brotowidjoyo.1989.Zoologi Dasar.jakarta:erlangga.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar